Pembangunan Desa

Mayoritas Desa di Paser Naik Kelas, 2025 Disebut Sebagai Tahun Keemasan Pembangunan Desa

Ditulis oleh AdminPaser, Kalimantan Timur11/11/2025
Mayoritas Desa di Paser Naik Kelas, 2025 Disebut Sebagai Tahun Keemasan Pembangunan Desa

Paser - Kabupaten Paser kembali mencatatkan prestasi signifikan dalam sektor pembangunan desa. Berdasarkan publikasi Indeks Desa (ID) 2025 yang dirilis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada 27 Agustus 2025, sebagian besar desa di wilayah tersebut kini masuk kategori desa maju, sementara jumlah desa mandiri meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Paser, Chandra Irwanadhi, menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi indikator kuat adanya penguatan tata kelola pemerintahan desa serta perbaikan kualitas hidup masyarakat di tingkat lokal.

"Dari hasil penilaian terakhir, Paser memiliki 63 desa mandiri, 66 desa maju, dan 10 desa berkembang. Tidak ada lagi desa tertinggal maupun sangat tertinggal. Ini kemajuan luar biasa," ujar Chandra dalam keterangannya, Selasa, 11 November 2025.

Chandra menerangkan bahwa perubahan sistem penilaian dari Indeks Desa Membangun (IDM) menjadi Indeks Desa (ID) merupakan kebijakan strategis pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas tata kelola desa. Bila IDM menilai dimensi sosial, ekonomi, dan ekologi, maka ID lebih mengedepankan aspek transparansi, efektivitas, serta keberlanjutan dalam pengelolaan pemerintahan desa.

"Indeks Desa menilai bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga kemampuan desa dalam mengelola potensi, anggaran, dan pelayanan publik dengan prinsip tata kelola yang baik," jelasnya.

Pada 2024, ketika penilaian masih menggunakan IDM, Paser tercatat memiliki 17 desa mandiri, 76 desa maju, dan 46 desa berkembang. Setelah penerapan ID 2025, desa mandiri meningkat menjadi 63, sementara jumlah desa berkembang menyusut menjadi 10.

"Lonjakan ini menandakan program pembangunan desa di Paser semakin efektif dan tepat sasaran," kata Chandra.

Kemajuan desa juga sejalan dengan perbaikan indikator makro daerah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Paser pada 2024 mencapai 75,13, meningkat tajam dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, tingkat kemiskinan turun ke 8,63 persen dan pengangguran terbuka berkurang menjadi 4,53 persen. Infrastruktur dasar pun semakin merata, terutama di wilayah pedesaan.

"Seluruh desa di Paser kini sudah menikmati listrik 24 jam dan akses jalan yang semakin baik, memperlancar mobilitas ekonomi dan sosial," kata Chandra.

Selain aspek infrastruktur, fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan dasar di desa juga berkembang pesat. Banyak desa kini memiliki sekolah setingkat SMP serta pusat pelayanan kesehatan dasar yang mudah dijangkau.

Capaian ini merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat. Pemkab Paser konsisten memberikan pendampingan teknis serta pelatihan, mulai dari pengelolaan keuangan hingga inovasi pelayanan publik berbasis digital.

"Pendampingan teknis menjadi kunci agar pemerintah desa memahami prinsip tata kelola yang baik. Kami ingin setiap desa benar-benar mandiri, bukan hanya bergantung pada bantuan pemerintah," ujar Chandra.

Untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi tersebut, pemerintah daerah kini menyiapkan program Desa Cerdas, yang berfokus pada optimalisasi teknologi informasi dalam tata kelola desa. Program ini mencakup digitalisasi layanan publik, sistem pengelolaan anggaran daring, serta promosi potensi ekonomi lokal melalui platform digital.

"Tujuan akhirnya adalah membentuk desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tapi juga cerdas dan adaptif terhadap perubahan zaman," tegasnya.

Menurut Chandra, transformasi menuju sistem Indeks Desa 2025 menjadi momentum penting bagi seluruh desa di Paser untuk memperkuat fondasi tata kelola mereka. Pendekatan baru ini diyakini mampu mempercepat lahirnya desa yang inklusif, berdaya, serta tangguh menghadapi dinamika global.

"Paser telah membuktikan bahwa pembangunan desa bukan sekadar proyek, melainkan gerakan bersama menuju kesejahteraan masyarakat," tutupnya.