
Sorak penonton masih bergema di GOR Sadurengas saat upacara penutupan Paser Futsal Championship 2025 digelar. Di tengah kilau medali dan pita kemenangan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Kurniawan, turun tangan langsung menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Momen ini sekaligus menutup satu pekan kompetisi namun sekaligus membuka cerita baru tentang ambisi Paser menjadi destinasi sport-tourism.
Turnamen yang berlangsung 8-14 Desember itu diikuti puluhan tim dari berbagai daerah dari tim pelajar SLTA hingga klub umum, termasuk beberapa pemain berpengalaman dari liga profesional yang memperebutkan total hadiah Rp208 juta. Besaran hadiah ini menjadi magnet utama yang mengangkat status turnamen dari lokal menjadi berskala regional.
Di sela penyerahan tropi dan cek hadiah, Kurniawan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Paser untuk terus mengembangkan pembinaan olahraga.
"Pemerintah Kabupaten Paser berkomitmen meningkatkan kualitas atlet melalui berbagai kegiatan olahraga," ujarnya, menegaskan fungsi event semacam ini bukan sekadar kompetisi tetapi juga wadah latihan dan seleksi untuk agenda yang lebih besar seperti Porprov.
Lebih dari sekadar angka hadiah, Paser Futsal Championship tahun ini diposisikan sebagai bagian dari strategi sport-tourism Pemkab.
Penyelenggara berharap kehadiran tim luar daerah dan penonton membawa dampak ekonomi lokal, penginapan terisi, warung makan laris, dan UMKM lokal mendapat pijakan promosi melalui stan dan bazar di sekitar arena. Beberapa pelaku UMKM dan pengurus event mencatat lonjakan pengunjung selama pertandingan berlangsung.
Suasana penutupan menampilkan ragam emosi mulai rasa bangga tim juara, kekecewaan tertutup elegan dari yang kalah, serta harapan bagi generasi muda. Pelatih dan kapten tim menyatakan bahwa atmosfer kompetitif namun hangat seperti ini penting untuk mempertajam mental pemain, sesuatu yang tak tersaji bila hanya berlatih di lapangan biasa. Penyerahan hadiah oleh Kadisporapar dipandang sebagai pengakuan resmi pemerintah terhadap kerja keras para atlet dan pelatih.
Dari sisi penyelenggaraan, panitia mengapresiasi antusiasme peserta termasuk 23 tim SLTA dan puluhan tim kategori umum yang menunjukkan bahwa upaya memusatkan kategori (SLTA dan umum) dalam satu ajang efektif untuk meningkatkan kualitas pertandingan sekaligus efisiensi event. Ketua pelaksana menyebut format ini sengaja disusun untuk menghasilkan pertandingan yang lebih kompetitif dan bernilai tontonan.
Menyongsong penutupan yang khidmat, harapan besar kini tertumpuk agar momentum ini berlanjut: dari munculnya bibit atlet baru, peningkatan kapabilitas klub lokal, sampai penguatan reputasi Paser sebagai pusat kegiatan olahraga di Kawasan sekaligus memicu ekonomi kreatif setempat. Penyerahan hadiah oleh Kadisporapar bukan sekadar ritual akhir, melainkan simbol investasi daerah pada olahraga sebagai alat pembangunan sosial dan ekonomi.
